Jumat, 04 November 2011

KAWASAN ASIA TENGGARA DALAM DINAMIKA SEJARAH KEBUDAYAAN 4

04 Akar Peradaban Asia Tenggara
 
Selanjutnya adalah perihal peradaban yang dikembangkan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sebenarnya adalah sub-bangsa Austronesia. Telah dikemukakan bahwa kebudayaan keturunan orang-orang Austronesia di negara-negara Asia Tenggara berkembang sesuai dengan jalan sejarah dan juga pengaruh asing yang mendatanginya. Peradaban oleh para ahli kurang lebih didefinisikan sebagai bagian dari kebudayaan yang baik, maju, dan indah. Termasuk ke dalam peradaban adalah keberaksaraan, masyarakat yang kompleks, kemajuan teknologi, dan pembangunan pemukiman.
Bangsa-bangsa Asia Tenggara telah memiliki benih dari perkembangan peradabannya. Datangnya pengaruh kebudayaan India, Cina, dan Islam, sejatinya bagaikan air penyiram benih yang siap disemaikan. Benih itulah yang mengakar jauh sejak masa prasaejarah lalu memasuki era protosejarah dan akhirnya menembus zaman sejarah. Akar yang sama itu dimiliki oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara, akar tersebut berupa segala pencapaian yang telah berhasil diraih oleh bangsa Austronesia sebelum pengaruh luar memperkaya kebudayaan mereka. Akar itu adalah segala kepandaian yang dimiliki bangsa Austronesia dalam masa prasejarah sebagaimana yang telah dikemukakan terdahulu. Kemudian masuklah berbagai aspek kebudayaan dari India (terbanyak) dan Cina. Sumbangan terpenting dari kebudayaan India sebenarnya adalah pengenalan terhadap aksara. Maka aksara Pallava lah yang dipilih oleh nenek moyang orang Indonesia, Thailand, Khmer, dan Myanmar untuk menuliskan pengalaman-pengalaman mereka dalam prasasti. Berkat adanya aksara juga pengetahuan dan perjalanan hidup nenek moyang bangsa-bangsa Asia tenggara itu didokumentasikan dalam suatu historiografi Asia Tenggara yang disebut berbeda-beda pada tiap bangsa. Di Indonesia sendiri ada yang menyebutnya dengan Babad, Hikayat, Tambo, Salasilah, Bo, Sajarah, dan lain-lain. Dengan dikenalnya tulisan Pallava Asia Tenggara memasuki Zaman sejarahnya, sekitar abad ke-4 M, sebelumnya masih dalam zaman transisi antara prasejarah dan sejarah yang disebut proto-sejarah. Dengan demikian akar peradaban bangsa-bangsa Asia Tenggara yang kelak bergabung dalam ASEAN adalah “Peradaban Austronesia minus aksara”.
IMAGINATION IS MORE IMPORTANT THAN KNOWLEDGE ~ALBERT EINSTEIN~

Mu'allimin Scientific Community