04 Akar Peradaban Asia Tenggara
Selanjutnya
adalah perihal peradaban yang dikembangkan oleh bangsa-bangsa Asia
Tenggara yang sebenarnya adalah sub-bangsa Austronesia. Telah
dikemukakan bahwa kebudayaan keturunan orang-orang Austronesia di
negara-negara Asia Tenggara berkembang sesuai dengan jalan sejarah dan
juga pengaruh asing yang mendatanginya. Peradaban oleh para ahli kurang
lebih didefinisikan sebagai bagian dari kebudayaan yang baik, maju,
dan indah. Termasuk ke dalam peradaban adalah keberaksaraan, masyarakat
yang kompleks, kemajuan teknologi, dan pembangunan pemukiman.
Bangsa-bangsa
Asia Tenggara telah memiliki benih dari perkembangan peradabannya.
Datangnya pengaruh kebudayaan India, Cina, dan Islam, sejatinya
bagaikan air penyiram benih yang siap disemaikan. Benih itulah yang
mengakar jauh sejak masa prasaejarah lalu memasuki era protosejarah dan
akhirnya menembus zaman sejarah. Akar yang sama itu dimiliki oleh
bangsa-bangsa Asia Tenggara, akar tersebut berupa segala pencapaian
yang telah berhasil diraih oleh bangsa Austronesia sebelum pengaruh
luar memperkaya kebudayaan mereka. Akar itu adalah segala kepandaian
yang dimiliki bangsa Austronesia dalam masa prasejarah sebagaimana yang
telah dikemukakan terdahulu. Kemudian masuklah berbagai aspek
kebudayaan dari India (terbanyak) dan Cina. Sumbangan terpenting dari
kebudayaan India sebenarnya adalah pengenalan terhadap aksara. Maka
aksara Pallava lah yang dipilih oleh nenek moyang orang Indonesia,
Thailand, Khmer, dan Myanmar untuk menuliskan pengalaman-pengalaman
mereka dalam prasasti. Berkat adanya aksara juga pengetahuan dan
perjalanan hidup nenek moyang bangsa-bangsa Asia tenggara itu
didokumentasikan dalam suatu historiografi Asia Tenggara yang disebut
berbeda-beda pada tiap bangsa. Di Indonesia sendiri ada yang
menyebutnya dengan Babad, Hikayat, Tambo, Salasilah, Bo, Sajarah, dan
lain-lain. Dengan dikenalnya tulisan Pallava Asia Tenggara memasuki
Zaman sejarahnya, sekitar abad ke-4 M, sebelumnya masih dalam zaman
transisi antara prasejarah dan sejarah yang disebut proto-sejarah.
Dengan demikian akar peradaban bangsa-bangsa Asia Tenggara yang kelak
bergabung dalam ASEAN adalah “Peradaban Austronesia minus aksara”.